hai sobat... kali ini saya akan membagikan artikel cara menanam timun apel aceh.
bagi yang belum tau tentang timun apel aceh. Saya juga kurang tau hehe...
yang jelas timun apel aceh sama dengan tanaman melon, dari bentuk batang dan daun serta bunga dan masa panen semua sama tapi perawatan nya yang sangat mudah dan gampang untuk di tiru dijamin banyak hasil...
untuk memperoleh BIBIT TIMUN APEL ACEH sangat mudah tinggal belih timun apel aceh yang benar2 matang buah yang matang berwarna putih kekuningan dan berbau wangi layaknya melon dan ukuran 5 - 8 ons.
kemudia jemur biji timun apel aceh selama 1minggu jangan sampai terkena air, setelah itu simpan ditempat kering. Itu sudah menjadi bibit.
mengapa seperti ittu karena bibit timun apel aceh belum perjual belikan oleh pabrik.
KEUNTUNGAN menanam Timun Apel Aceh sangatlah banyak. Dengan modal 1jt bisa keuntungan mencapai 4 - 5jt. Apalagi sampi keluar kota misalnya di aceh harga per kg rp. 4500, dimedan rp. 25000, di padang tembus rp75000/kg. Gila kan Yang kami jual cuma 4500 ditempat...
nah berikut cara tanamnya :
1. Persiapan Lahan Tanam
Persiapan lahan tanam untuk TIMUN APEL ACEH cukup 20 x 20m. Dengan luas tanah sebesar itu cukup mengeluarkan modal 1.5juta saja.
2. Pengolahan Tanah
Tanah sebagai media tumbuh tanaman cabe, sebelum ditanami harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan tanah bertujuan mengubah struktur tanah menjadi gembur sesuai untuk perkembangan akar tanaman, menstabilkan peredaran air, peredaran udara dan suhu di dalam tanah. Tahapan-tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
Pembersihkan gulma.
Sisa-sisa tanaman atau perakaran dari gulma atau tanaman sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu. Selain itu, lahan juga harus dibersihkan dari sampah-sampah plastik, kaleng, dan lain-lain.
Pembajakan atau pencangkulan.
Pembajakan atau pencangkulan dilakukan kurang lebih sedalam 40 - 60 cm, kemudian diangin-anginkan selama 7 - 10 hari. Sebelum dibajak lahan digenangi air sehari semalam agar tanah menjadi lunak.
Pengeplotan bedengan.
Untuk membuat bedengan, maka lahan diplot terlebih dahulu dengan menggunakan benang ditarik memanjang ukuran 9-13 m, lebar 60 - 80cm. Sedangkan tingginya 30 - 40 cm (penanaman pada musim kemarau), 50-70 cm (untuk musim hujan atau lahan persawahan), lebar parit 20 - 30 cm (musim kemarau), dan 30 - 40 cm (penanaman pada musim hujan). Lahan yang memiliki curah hujan tinggi diusahakan memiliki sistem drainase yang baik, oleh karena itu parit dibuat lebih lebar sehingga tanah tidak mudah becek. Air yang menggenang menyebabkan penyakit busuk akar dan berbagai penyakit lainnya yang dapat menyebabkan menurunkan produktifitas tanaman.
Pemupukan Dan Pengapuran.
Pemupukan dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi atau kompos) yang telah matang sebanyak 1,0 - 1,5 kg/tanaman. Pada tanah dengan pH rendah < 5.5 (masam), dilakukan penambahan kapur pertanian sebanyak 100 - 125 gram/tanaman. Selain pupuk kandang, dilakukan pula pemupukan kimia per bedengan 13 meter diperlukan kurang lebih 4 kg, yang terdiri atas perbandingan 3 ZA : 1 Urea : 2 TSP : 1,5 KCL. Tiap 100 kg pupuk campuran tersebut ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5 kg Furadan.
Pengadukan.
Pengadukan atau pencampuran tanah, pupuk kandang, pupuk kimia dan kapur pertanian hingga merata sambil dibalik-balik, kemudian dibiarkan diangin-anginkan selama kurang lebih 1-2 minggu. Pengadukan dapat menggunakan alat sederhana yaitu cangkul.
Pembuatan Bedengan
Setelah dilakukan pengadukan pupuk dan kapur, langkah selanjutnya adalah membuat bedengan sesuai plot dengan tinggi kurang lebih 30-40 cm pada lahan kering, 50-70 cm pada lahan basah seperti persawahan. Antar bedengan dibuatkan parit untuk drainase.
Pemasangan Mulsa
Penggunaan mulsa plastik hitam perak (MPHP) pada sistem pertanian adalah merupakan upaya perbaikan teknik budidaya secara intensif sehingga dihasilkan panen yang lebih optimal. Mulsa plastik berfungsi untuk mengendalikan penguapan air, mempertahankan suhu, kelembaban tanah, kandungan bahan organik, mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan, meningkatkan penyerapan air dan mengendalikan pertumbuhan gulma.
Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah ditutup mulsa dibiarkan selama 7-10 hari agar unsur hara dengan pupuk bereaksi dan segera dapat diserap tanaman. Sehari sebelum penanaman, lubang tanam harus sudah dipersiapkan dengan ukuran diameter kurang lebih 10 cm. Jarak antar tanaman kurang lebih 60 x 60 cm atau 70 x 70 cm.
Persemaian Benih
Dalam usaha budidaya TIMUN APEL ACEH, Teknik penyemaian biji TIMUN APEL ACEH dapat dilakukan dengan menggunakan kotak persemaian, kantung plastik atau kantung dari daun kelapa, enau, pisang dll. Langkah awal dalam proses pembibitan cabe adalah benih yang sudah siap direndam air hangat terlebih dahulu kurang lebih 30 menit, kemudian direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar. Benih yang mengapung setelah direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya tidak akan maksimal. Kemudian benih yang layak semai dibungkus dengan kain basah dan dibiarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih disemaikan di media semai yang sebelumnya telah disiapkan. Media semai yang digunakan berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 1:1, ditambahkan pupuk NPK BASS. Masukan media persemaian ke dalam plastik berdiameter 3 cm, tingginya kurang lebih 5 cm, kemudian basahi media tanam dengan larutan perangsang akar hingga lembab. Selanjutnya, semaikan benih satu per satu ke plastik kecil tersebut. Jika menggunakan kotak persemaian, maka benih yang telah siap dapat langsung ditebarkan secara merata pada kotak persemaian tersebut yang telah diisi dengan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang.
Penanaman
Setelah umur bibit di persemaian 5 - 7hari, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan, pemindahan sebaiknya dilakukan pagi-pagi sebelum terik matahari atau sore hari. Jarak tanam dapat bervariasi 60 x 50 cm, 60 x 70 cm atau 70 x 70 cm, hal ini tergantung tingkat kesuburan tanah dan varietas yang digunakan. Waktu tanam yang paling baik adalah pagi atau sore hari, dan bibit cabe telah berumur 7 - 10 hari atau berdaun 2 helai.
TANAMAN INI ADALAH TANAMAN RAMBAT DAN TIDAK PERLU PEMASANGAN AJIR. CUKUP DIBIARKAN SAJA TANPA DIPOTONG DAHAN/ CABANG NYA.
BIAARKAN DIA TUMBUH ALAMI.
Penyulaman
Bibit atau tanaman muda yang mati atau terserang penyakit harus diganti atau disulam. Bibit sulaman yang baik diambil dari tanaman yang sehat dan tepat waktu (umur bibit) untuk penanaman. Penyulaman dilakukan pada minggu pertama atau selambat-lambatnya minggu kedua. Sebaiknya penyulaman dilakukan pagi atau sore hari.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan kedua dan ketiga masing-masing 30% pupuk buatan diberikan pada umur 15 hari setelah tanam melalui lubang yang dibuat antar tanaman.
Pengairan / Penyiraman
Pengairan harus senantiasa diperhatikan, karena air merupakan faktor vital bagi tanaman cabe. Penyiraman yang paling banyak (2 hari sekali) yaitu, pada fase vegetatif < 40 HST (hari setelah tanam). Sistem pengairan dapat dengan menggunakan selang yang dimasukkan ke mulsa plastik melalui lubang tanaman, hingga posisi selang air tepat di tengah-tengah tempat tanaman cabe.
Penyiangan Gulma
Gulma atau tanaman pengganggu harus senantiasi dibersihkan dari semenjak masa tanam hingga masa panen. Penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu harus dilakukan secara rutin misal seminggu sekali. Gulma merupakan menjadi pesaing tanaman cabe untuk mendapatkan unsur hara, air, maupun sinar matahari. Kalau tidak dilakukan penyiangan/pembersihan gulma secara rutin maka akan mudah menjadi sarang hama maupun penyakit.
Masa panen
Masa panen TIMUN APEL ACEH setelah tanaman berumur 57 hari. Pada saat panen petik buah yang warna putih kekuningan atau putih sedikit kehijauan. Jangan terlalu hijau karna tidak dapat matang sendiri setelah dipetik. Petik dengan teliti jangan sampai tidak laku dipasar.
Terimakasih telah berkujung diblog saya jangan lupa bagikan artikel ini terimakasih.
0 Response to "CARA MENANAM TIMUN APEL ACEH DAN BUDIDAYA TIMUN APEL ACEH"
Posting Komentar